PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum,
segala bentuk fisik, rangka tubuh maupun tinggi dan lebarnya tubuh seseorang
dapat menunjukkan sifat kedewasaan pada suatu individu, hal ini memang sering
digunakan sebagai ukuran kedewasaan seseorang. Akan tetapi, segi fisik saja
belum dapat sepenuhnya menjamin kedewasaan seseorang karena banyak individu
yang telah cukup usia dan kelihatan begitu dewasa tetapi ternyata masih sering
terlihat bahkan memperlihatkan sifat kekanak-kanakannya. Oleh sebab itu, kita
harus mengetahui bagaimana seseorang bisa dikatakan dewasa?, kemudian apa saja
yang memengaruhi faktor perkembangan fisik dan motorik pada masa dewasa?
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dewasa ?
2. Bagaimana perkembangan fisik dan
motorik pada masa dewasa?
PEMBAHASAN
1. Dewasa
Banyak pakar psikologi mengemukakan bahwa
kedewasaan memiliki dua pengertian, yaitu dewasa secara usia (18tahun -
meninggal) dan dewasa secara fisik. Dewasa secara usia sifatnya pasti,
sedangkan dewasa secara mental merupakan pilihan dan proses. Belum tentu orang yang dewasa secara usia akan secara
otomatis membuatnya menjadi seseorang yang dewasa secara mental. Usia memang
ikut andil dalam menentukan kedewasaan, tetapi bukan satu-satunya faktor.
Justru yang paling menentukan adalah bagaimana proses pendidikan berlangsung di
dalam diri seseorang, karena pendidikan mengubah diri seseorang ke arah yang
selalu baik.
Dewasa dapat juga dilihat dari
berbagai dimensi :
- Secara biologis, disebut dewasa apabila telah mampu melaksanakan fungsi reproduksi dan secara fisik telah lepas dari ciri-ciri anak dan remaja.[1]
- Secara sosial, disebut dewasa apabila mampu melakukan peran-peran sosial dalam masyarakat, memiliki informasi, pengetahuan dan keterampilan yang bisa digunakan untuk hidup berdikari, mandiri dalam relasinya dengan masyarakat[2].Secara psikologis, disebut dewasa apabila memiliki tanggung jawab dalam segala hal.
- Secara fungsional, disebut dewasa apabila telah dapat melaksanakan fungsi kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
2. Perkembangan Fisik Masa Dewasa
Masa
dewasa terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu dewasa awal, dewasa pertengahan,
dan dewasa akhir.
Dewasa awal adalah
peralihan dari ketergantungan ke masa mandiri, baik dari segi ekonomi,
kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih
realistis. Menurut Hurlock (1990), dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun
sampai 40 tahun.
Perkembangan fisik dewasa awal :
- Kesehatan dan Kondisi Fisik. Kebanyakan orang dewasa awal berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi, daya tahan dan fungsi motorik. Ketajaman visual paling menonjol di usia 20-40thn, pengecapan, pembauan serta sensitivitas terhadap rasa sakit dan suhu umumnya bertahan hingga usia paling tidak 45thn. Namun, pendengaran secara bertahap berkurang, terutama suara nada-tinggi, mulai hilang sejak remaja dan makin jelas setelah usia 25thn. Memiliki kekuatan tubuh yang prima, sehingga mereka giat melakukan berbagai aktivitas seolah - olah tidak mengenal masa lelah.
- Status Kesehatan. Pada masa dewasa awal dasar fungsi fisik yang permanen diletakkan. Kesehatan dipengaruhi sebagian oleh gen, tetapi faktor tingkah laku – apa yang dimakan, apakah mereka cukup tidur, seberapa aktif mereka secara fisik dan apakah mereka merokok, minum atau mengkonsumsi obat-obatan – sangat berkontribusi terhadap kesehatan serta kesejahteraan di masa sekarang dan mendatang.[3]Kemisikinan dan diskriminasi juga memberikan kontribusi pada perbedaan kesehatan.[4]
- Pengaruh Tingkah Laku terhadap Kesehatan & Kebugaran. Hubungan
antara tingkah laku dan kesehatan menggambarkan interaksi antara aspek fisik,
kognitif dan emosional dari perkembangan.• Apa yang orang ketahui tentang kesehatan mempengaruhi apa yang ia lakukan dan apa yang ia lakukan mempengaruhi apa yang ia rasakan.• Tindakan pencegahan seperti: pap smears untuk mendeteksi kanker serviks atau pemeriksaan payudara mandiri untuk mendeteksi benjolan atau mendeteksi tahap awal yang masih bisa diatasi.• Banyak penyakit/gangguan berhubungan dengan pekerjaan dan dapat dicegah. Luka punggung yang sering diakibatkan karena mengangkat, mendorong, menarik atau membawa berbagai objek.• Luka akibat gerakan berulang seperti carpal tunnel syndrome(syaraf terjepit di pergelangan tangan) dapat dikendalikan dengan tindakan seperti: penempatan keyboard yang sesuai dan posisi tubuh yang baik.• Namun, mengetahui gaya hidup yang sehat belumlah cukup. Kepribadian, emosi, dan lingkungan sosial seringkali mengalahkan apa yang ia tahu, tentang apa yang ia harus lakukan dan menuntun mereka pada tingkah laku yang tidak sehat.
DEWASA PERTENGAHAN adalah usia madya atau usia setengah baya
dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun.
Perkembangan
fisik dan motorik dewasa pertengahan :
Masa dewasa pertengahan ditandai oleh
adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya
terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya
ingat.[5] Diantaranya
:
- Sejumlah perubahan pada fisik semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan. Diantara perubahan-perubahan fisik yang paling terlihat pada masa tua ini adalah mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda dan cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata, rambut menjadi jarang dan beruban, kulit mengering dan mengkerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang–tulang menjadi rapuh, mudah patah lambat untuk dapat diperbaiki. Sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga orang tua rentan terhadap berbagai penyakit.[6]
- Kemampuan dalam melihat, mendengar, dan membau semakin berkurang.
DEWASA AKHIR adalah periode
penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun
sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik
dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan
penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang menyangkut
kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan
dalam sistem saraf, dan penampilan.
Sedangkan
pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60
tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia
maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Ciri-ciri fisik lansia,
yaitu:
- Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang, sering sakit-sakitan, kadang-kadang ada sebagian fungsi organ tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi
- Sejumlah neuron dan unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang
- Kesulitan melihat warna atau melakukan aktivitas sehari-hari seperti membaca, menjahit, berbelanja, dan memasak. Masalah penglihatan dapat menyebabkan kecelakaan.
- Tulang-tulang menjadi rapuh, tulang belakang menjadi bungkuk.
- Kehilangan rasa dan bau. Ketika para lansia mengeluh makanan mereka tidak terasa lezat lagi, hal ini bisa jadi karena mereka hanya memiliki ujung perasaan yang lebih sedikit di lidah atau karena penerima rasa tidak bekerja dengan benar. Hal ini bisa juga disebabkan oleh olfactory bulb.[7]
FOOTNOTE :
[1] M. Nurhadi, PENDIDIKAN
KEDEWASAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM, (Yogyakarta : DEEPUBLISH, 2014),
hlm. 32
[2] ANDRIAS HAREFA, MINDSET THERAPY : Terapi Pola
Pikir tentang makna Learn, Unlearn, dan Relearn, (Jakarta : PT GRAMEDIA PUSTAKA, 2010), hlm.
viii.
[3] Diane E. Papalia, et.al., Human Development
(Psikologi Perkembangan), (Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 634-636.
[4] Diane E. Papalia, et.al., Human Development...,
(Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 634-636.
[5] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi
Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1980),
hlm. 320.
[6] Desmita, Psikologi
Perkembangan, (Bandung: Rosda, 2005), hlm. 235.
[7] Diane E.
Papalia, et.al., Human Development..., (Jakarta : Kencana, 2008), hlm.
862.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar